Model Backhard & Harris 1987 Dalam Konsep Manajemen Perubahan

 


Manajemen perubahan (change management) pada dasarnya merupakan sebuah proses formal dalam perubahan organisasi yang dilakukan melalui pendekatan yang sistematis dalam sebuah aplikasi pada pengetahuan, peralatan, dan sumber daya lainnya. Manajemen perubahan juga berarti mendefinisikan dan mengadopsi strategi-strategi organisasi, struktur, prosedur dan teknologi untuk menghadapi perubahan yang terjadi, baik yang terjadi di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Model perubahan organisasi dapat digunakan para manajer sebagai pedoman untuk melakukan perubahan organisasi. Namun, tidak ada satupun model perubahan yang paling benar karena setiap model memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Menurut saya, pengimplementasian model perubahan baiknya melpertimbangkan kecocokan model dengan situasi yang dihadapi organisasi dan aspek-aspek organisasi yang perlu diulang.

Salah satu model perubahan organisasi adalah Model Backhard & Harris yang dikenal sebagai Teori Motivasi. Beckhard & Harris (1987) dalam bukunya Organizational Transitions: Managing Complex Change, menyajikan sebuah model perubahan yang menekankan pentingnya motivasi perubahan. Modelnya disajikan dalam bentuk persamaan sederhana sebagai berikut:

Perubahan ABC > D

di mana: A = ketidakpuasan terhadap keadaan status quo

               B = masa depan yang diharapkan

               C = langkah-langkah praktis yang dijalankan dalam perubahan

               D = biaya untuk melakukan perubahan

Beckhard dan Harris menganjurkan agar sebaiknya kita fokus kedepan dari pada berbicara masalalu yang telah memberikan dampak negatif pada hari ini. Teori ini telah disadari adanya kelemahan-kelemahan, salah satunya model ini tidak menekankan pentingnya kekuatan atau kekuasaan untuk mengimplementasikan perubahan seolah-olah hanya dengan diberitahu dan dipersuasi bahwa kita memiliki masa depan yang perlu dicapai dan diberi tahu jalan yang harus ditempuh semua orang mau melakukan perubahan. Selain itu, adanya tidak mudah mengajak orang-orang percaya terhadap apa yang meraka lihat dan tidak mudah mengajak mereka melihat atau berpersepsi tentang hari esok

            Menurut Beckhard & Harris, perubahan akan terjadi bilamana manajer dan para karyawannya merasa tidak puas dengan keadaan sekarang yang sedang berlangsung atau kondisi status quo, manajer dan para karyawan menghendaki ada masa depan yang diharapkan dan ada jalan untuk melakukan perubahan. Jika ketiga elemen ini memperoleh hasil lebih besar dari biaya untuk menjalankan perubahan maka perubahan bisa tercapai. Beckhard & Harris mengatakan bahwa model ini merupakan pendekatan manajemen perubahan yang memotivasi pihak-pihak yang terkait dengan perubahan untuk melaksanakannya. Model ini sangat berpengaruh dan memberikan kontribusi besar bagaimana perubahan terencana seharusnya dijalankan yakni: kita perlu meminimalisasi biaya untuk melakukan perubahan, perlu meyakinkan pihak-pihak yang terkait dengan perubahan bahwa kondisi sekarang sedang bermasalah dan perlu mempersuasi mereka bahwa kita perlu visi masa depan dan tersedia sarana untuk mencapainya.

Menurut Beckhard & Harris, fokus kepada masa depan jauh lebih menguntungkan ketimbang mempersoalkan kondisi sekarang karena beberapa alasan berikut:

A. Masa depan bisa digunakan untuk merubah pesimisme menjadi optimisme.

B. Masa depan digunakan untuk memvisualisasikan peran mereka yang perlu dilakukan dan bisa juga meningkatkan kepatuhan terhadap organisasi. 

C. Masa depan yang jelas bisa digunakan untuk mengurangi ketidakpastian dan perasaan tidak aman.

D. Masa depan yang jelas bisa digunakan untuk memberi fokus perhatian bagaimana membuat organisasi lebih efektif ketimbang sekedar meributkan masalah organisasi dan gejala-gejalanya saat ini.

Contoh :

Saat perusahaan sedang berada pada fase kemunduran dan kinerja karyawan menurun akibat kejenuhan serta ketidakpuasan kerja, manajer atas perusahaan memiliki rencana untuk mengembangkan lini produk baru yang berbeda dengan lini produk utama  sebagai inovasi untuk memasuki pangsa pasar baru dan meningkatkan daya saing dengan kompetitor. Mungkin pada awalnya anggota organisasi terkhususnya karyawan merasa ragu akan gerakan perubahan yang direncanakan oleh manajer atas karena meskipun dengan sumber daya yang ada, perusahaan dikatakan mampu, namun  mereka merasa belum memiliki kapabilitas serta keyakinan terhadap keberhasilan pengembangan lini produk baru. Para manejer atas meyakini dan melihat adanya peluang yang menjanjikan serta ada harapan di masa depan yang cerah bagi perusahaan dengan pengembangan lini produk baru tersebut, perusahaan akan mampu mempertahankan eksistensi dan daya saing di pasar serta menciptakan calon pelanggan potensian yang baru. Meskipun rencana perubahan tersebut membutuhkan biaya investasi yang sangat besar, namun keyakinan manajer atas bahwa hasil dari rencana tersebut sangat menguntungkan bagi perusahaan. Oleh karena itu, manajer atas berupaya untuk memotivasi karyawan dengan memberikan doktrin bahwa anggota organisasi mulai memfokuskan diri kepada rencana masa depan terkait dengan pengembangan lini produk baru karena perusahaan memiliki jalan dan sarana untuk mencapai perubahan lebih baik. Para manejer atas akan memotivasi dan memberikan keyakin kepada anggotanya dengan rencana masa depan yang jelas untuk mengurangi ketidakpastian dan perasaan tidak aman mereka.

Referensi:

Buku Materi Pokok Manajemen Perubahan EKMA4565 Modul 3

Komentar

Postingan Populer