Keputusan Manajerial

 


Salah satu tugas penting yang dimiliki seorang manajer ialah mengambil keputusan terkait dengan fungsinya dalam pengelolaan perusahaan. Pembuatan keputusan adalah inti pekerjaan manajer yang juga merupakan tanggung jawab dari manajer, karena dari pengambilan keputusan yang dilakukan seorang manajer akan sangat berpengaruh dalam menentukan keberhasilan atau kegagalan organisasi. Setiap manajer akan mengambil keputusan mulai dari keputusan harian yang bersifat sederhana, sampai dengan keputusan strategis.  Pada dasarnya pengambilan keputusan merupakan proses memilih satu alternatif dari beberapa alternatif pilihan untuk mencapai sasaran. Proses pengambilan keputusan pada umumnya dimulai dari proses identifikasi masalah, analisis lingkungan yang relevan, mengembangkan alternatif-alternatif keputusan, memilih alternatif yang paling baik, melakukan implementasi keputusan tersebut, dan memonitor keputusan yang sudah diambil. Oleh kerena itu, dalam prosesnya manajer diharapkan memiliki kemampuan dalam memecahkan masalah dan memanfaatkan kesempatan sehingga mampu mengambil keputusan yang baik dan benar agar mendatangkan keuntungan bagi perusahaan serta membangun organisasi menjadi lebih baik dalam pencapaian tujuan organisasi. Dalam proses tersebut, perusahaan harus mempertimbangkan faktor internal dan eksternal yang memengaruhi pengambilan keputusan. Faktor internal contohnya sumber daya yang diperlukan oleh perusahaan untuk pengambilan keputusan dengan baik, sementara faktor eksternal meliputi situasi dan kondisi lingkungan di luar perusahaan yang akan berdampak pada pengambilan keputusan. Secara umum keputusan yang diambil manajer masuk dalam dua kategori:

A.    Keputusan Yang Terprogram (Prograammed Decision)

Keputusan yang terprogram merupakan keputusan yang struktur atau secara rutin muncul berulang-ulang atau keduanya. Karena keputusan tersebut seringkali muncul berulang-ulang, organisasi biasanya memilki aturan, kebijakan, dan prosedur yang dipakai untuk memberi arahan dan menjadi pedoman bagi pembuatan keputusan. Apabila dihadapkan dengan suatu permasalahan/kesempatan dalam hal ini manajer tinggal mengambil keputusan sesuai pedoman yang ada. Kelemahan dari keputusan yang terprogram ialah sampai pada tingkat tertentu dapat membatasi kebebasan manajer. Manfaat dari keputusan yang terprogram dapat membebaskan manajer dari tugas rutin, sehingga manajer memiliki waktu yang lebih banyak untuk menangani masalah yang lebih penting. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada manjemen tingkat bawah. Contoh : keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang. Manajer dalam hal ini tinggal mengambil keputusan sesuai dengan pedoman yang ada.

B.     Keputusan Setengah terprogram / setengah terstruktur

Keputusan yang sebagian dapat diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak terstruktur. Keputusan ini sering bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan-perhitungan serta analisis yang terperinci. Contoh : Keputusan membeli sistem komputer yang lebih canggih, keputusan alokasi dana promosi.

C.     Keputusan Yang Tidak Terprogram (Non-Programmed Decision)

Keputusan yang tidak terprogram merupakan keputusan yang tidak terstruktur atau tidak selalu terjadi, jarang muncul atau keduanya. Keputusan tersebut biasanya berasal dari masalah yang luar biasa atau tidak biasa muncul. Karena tidak terstruktur dan jarang muncul maka tidak ada pedoman yang cukup terinci untuk menangani masalah tersebut. Mengambil keputusan pada situasi luar biasa atau tidak biasa harus diperlakukan secara khusus dan sistematis agar tidak menghasilkan keputusan yang dapat merugikan perusahaan. Oleh kerena itu pengalaman dan intuisi manajer diperlukan untuk memecahkan masalah ini karena belum ada pedoman yang secara khusus menangani masalah tersebut. Keputusan ini terjadi dimanajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tidak terstruktur tidak mudah untuk didapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar. Contoh keputusan tidak terprogram ialah . Keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain adalah contoh keputusan tidak terstruktur yang jarang terjadi, keputusan peluncuran produk baru, menangani gugatan hukum terhadap perusahaan. Situasi luar biasa semacam itu jarang terjadi dan tidak ada pedoman penyelesaian sehingga butuh perlakuan khusus.

Referensi:
Buku  Materi Pokok Manajemen EKMA41146 Modul 4

http://christiankarviana.blogspot.com/2017/11/tipe-tipe-keputusan-dalam-manajemen.html

Komentar

Postingan Populer