Jenis Gaya Komunikasi

    


     Komunikasi antar individu sederhananya adalah proses penyampaian informasi dari seseorang ke orang lain. Namun pada kegiatan komunikasi antar individu bukan hanya sekedar pertukaran informasi saja karena di dalam proses pertukaran informasi terjadi hubungan interpersonal dan pertukaran perilaku. Oleh karena itu bukan hal yang mengherankan jika komunikasi antar individu bisa mempengaruhi perubahan perilaku pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi dan melibatkan proses psikologi seperti persepsi, pembelajaran dan motivasi. Untuk menjaga efektivitas komunikasi masing-masing pihak yang terlibat perlu menyadari dan memperhatikan gaya komunikasinys dan gaya komunikasi lawan bicara. Agar proses pertukaran informasi dapat terjdi dengan baik,tidak menimbulkan kesalahan persepsi dan tidak melahirkan perilaku yang tidak diinginkan dari pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi.  

     Gaya komunikasi antar individu dibagi menjadi 5 macam yaitu gaya seorang ningrat, socrates, reflektif, hakim kandidat dan senator.  

A. Gaya Ningrat  

    Seseorang individu yang menggunakan gaya ningrat saat berkomunikasi cenderung mengatakan apa adanya tanpa disaring terhadap apa yang ada dipikiranmu orang seperti ini biasanya hanya sedikit mengeluarkan kata-kata tetapi apa yang dikatakannya langsung pada pokok persoalan yang mendasar.

B. Gaya Socrates  

    Orang yang menggunakan gaya komunikasi ini lebih suka mendiskusikannya terlebih dahulu dengan lawan bicara sebelum membuat suatu keputusan. Bagi seorang yang menggunakan gaya komunikasi socrates ia sangat menikmati perdebatan dengan lawan bicara meski harus berdiskusi dalam waktu yang cukup lama karena ia suka pada hal-hal yang detail. 

C. Gaya Reflektif  

    Seseorang yang berkomunikasi dengan gaya reflektif sangat peduli terhadap aspek interpersonal. Dalam proses komunikasi biasanya orang ini tidak suka menyerang pihak lain atau lawan bicaranya dan cenderung menjadi pendengar yang baik. Pada akhirnya orang ini kadang tidak mengatakan sesuatu kecuali yang hanya ingin didengar oleh lawan bicara bukan yang ingin dibicarakan. Tujuannya hanya untuk menghindari konflik. 

D. Gaya Seorang Hakim  

    Seseorang yang menggunakan gaya komunikasi seorang Hakim adalah gaya komunikasi yang memadukan gaya ningrat dengan gaya socrates. Seorang hakim menyampaikan apa yang dia pikirkan dan menjelaskannya secara detail kepada pihak lawan bicara. Seorang hakim cenderung sering merasa dirinya lebih sperior dibanding pihak lawan bicara dan cenderung mendominasi dalam proses komunikasi. 

E. Gaya Seorang Kandidat  

    Seseorang yang berkomunikasi dengan gaya kandidat merupakan perpaduan antara gaya socrates dengan gaya reflektif. Oleh karena itu seorang kandidat biasanya sangat hangat dan suportif dalam berkomunikasi. Namun di saat yang sama dia juga suka berlama-lama ngobrol dalam rangka menganalisis semua topik pembicaraan. 

F. Gaya Senator  

    Seseorang yang menggunakan gaya komunikasi senator biasanya mengembangkan gaya komunikasi ningrat dan gaya komunikasi reflektif. Meskipun demikian dia tidak menggabungkan kedua gaya tersebut seperti halnya pada gaya seorang Hakim atau seorang kandidat, melainkan Ia menggunakan kedua gaya tersebut secara bergantian sesuai dengan kebutuhannya. Kadang-kadang jika dianggap perlu digunakan lah gaya komunikasi ningrat namun pada saat lain dapat digunakan gaya komunikasi refleksi. 

     Diantara berbagai gaya komunikasi, masing-masing gaya komunikasi memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Meskipun semua gaya komunikasi bisa digunakan untuk berkomunikasi, namun pada umumnya seseorang cenderung lebih sering menggunakan satu gaya saja. Artinya jika masing-masing pihak terlalu kaku menggunakan gaya komunikasinya dan enggan menyesuaikan diri dengan gaya  komunikasi lawan bicara bukan tidak mungkin proses komunikasi akan terganggu mengingat tujuan komunikasi adalah memperoleh pemahaman bersama yang menuntut kedua belah pihak saling berbagi informasi. Kecuali tujuan komunikasi tersebut adalah memberi instruksi yang tidak membutuhkan umpan balik dari pihak lain, maka komunikasi satu arah dengan mempertahankan gaya komunikasi masing-masing menjadi tidak masalah. Oleh karena itu , setiap komunikator perlu terlebih dahulu memahami gaya komunikasi dirinya dan setelah itu baru mencoba memahami gaya komunikasi lawan bicara. Hal ini diperlukan agar proses komunikasi dapat berjalan seperti apa yang diharapkan.

Komentar

Postingan Populer