Sejarah Tahap Perkembangan Uang

 Tahap Perkembangan Uang dari Masa ke Masa



Uang merupakan benda yang sudah tidak asing lagi yang biasanya digunakan sebagai alat transaksi sehari-hari. Uang adalah alat tukar atau standar pengukur nilai yang sah dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara berupa kertas, emas, perak atau logam lainnya yang dicetak dengan bentuk dan gambar tertentu. Lalu akan timbul suatu pertanyaan,sejak kapan uang mulai digunakan? Sejarah perkembangan uang sejalan dengan perkembangan peradaban manusia yang semakin pesat dari masa ke masa hingga membuat uang menjadi suatu alat ekonomi yang terus berkembang.  Berikut 5 tahap sejarah perkembangan uang

A, Tahap Sebelum Perdagangan Barter

Pada masa itu, manusia purba tentu hakikatnya sebagai manusia memiliki kebutuhan dan keinginan yang sifatnya tidak terbatas, namun disisi lain alat pemuas kebutuhan sangat terbatas sehingga manusia purba kesulitan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Awalnya  manusia purba melakukan berbagai usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri bergantung dengan alam seperti berburu hewan, mencari buah-buahan dihutan untuk keperluan konsumsi,  mambuat pakaian sendiri dari bahan yang tersedia di alam, mencari dan membuat tempat tinggal dan hidup bernomaden/berpindah-pindah. Pada tahap ini manusia bertindak sebagai produsen sekaligus konsumen. Kehidupannya sangat sederhana belum mengenal apa itu pertukaran/perdagangan. Setelah sekian lama, manusia mulai menyadari apa yang mereka lakukan tidak cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhannya.

B. Tahap Perdagangan Barter

Setelah manusia menjadi makhluk sosial maka setiap orang membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Seiring perkembangan pada masa itu, mereka saling menyadari bahwa barang-barang yang dihasilkan tidak cukup, adanya keterbatasan alat pemuas kebutuhan dan manusia mulai memerlukan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya dengan melakukan pertukaran. Pada mulanya pertukaran dilakukan dengan menukar barang dengan barang dari orang yang saling membutuhkan sehingga muncul istilah barter, yaitu kegiatan menukar barang dengan barang lain. Perkembangan sistem barter sebagai upaya pemenuhan kebutuhan nampaknya memiliki kesulitan/hambatan seperti:

Barter harus memenuhi syarat berupa adanya kesamaan keinginan dari pihak yang terlibat barter. Menyamakan keinginan dari pihak-pihal yang terlibat barter tidaklah mudah

- Kesulitan menemukan orang yang memiliki barang yang diinginkan dan juga menukarkan barang yang dimilikinya

- Kesulitan untuk memperoleh barang yang dapat dipertukarkan satu sama lainnya degan nilai pertukaran yang seimbang/hamper sama nilainya

Selain kesulitan dalam melalukan kegiatan barter, sistem barter dalam kegiatan perekonomian pada masa ini memiliki kelemahan,yaitu:

Pola perdagangan barter yang hanya dapat dilakukan dengan skala kecil dan tidak dapat dilakukan secara besar-besaran

- Melalukan kegiatan perdagangan dengan sistem barter memerlukan waktu yang relatif lama karena menunggu adanya kesamaan keingin dari pihak yang terlibat barter sehingga sulit berkembang

- Nilai barang dalam pola perdagangan barter akan sangat kabur karena tidak ada alat ukur nilai yang pasti

Berkembanganya perekonomian menyebabkan kebutuhan manusia juga semakin banyak sehingga menuntut tersedianya pemuas kebutuhan. Pola perdagangan barter menjadi tidak efektif lagi karena banyak memiliki kelemahan.

C. Tahap Uang Barang/Uang Komoditas

Untuk mengatasi kesulitas dalam sistem barter, manusia mulai menciptakan uang komoditas/menggunakan benda-benda tertentu untuk dijadikan alat tukar. Benda-benda yang dapat dijadikan alat tukar memiliki syarat seperti: benda yang diterima oleh umum, bernilai tinggi, benda kebutuhan primer, contoh barangnya seperti garam, teh, biji-bijian, ternak, gandum, sayuran , dan cangkang kerang. Jenis uang barang berbeda-beda di seluruh bagian dunia sesuai dengan perkembangan peradaban masing-masing. Meskipun alat tukar telah tersedia dalam jumlah yang cukup banyak, namun sistem uang barang dalam kegiatan pertukara memiliki banyak kesulitas. Seperti:

Nilai yang dipertukarkan belum mempunyai pecahan

- Banyak jenis uang yang beredar dan hanya berlaku di daerah masing-masing

- Sulit dalam hal penyimpanan dan pengangkutan karena cenderung berat

- Mudah hancur/tidak tahan lama

D. Tahap Uang Logam

Berdasarkan kelemhan itu penggunaan uang barang beralih ke penggunaan uang logam yang dibuat dari emas dan perak. Alasannya adalah emas dan perak memenuhi syarat uang yaitu: nilai yang tinggi sehingga digemari oleh umum, tahan lama, tidak mudah rusak, mudah dipecah tanpa mengurangi nilai dan mudah dipindah-pindahkan .uang logam disebut juga uang penuh karena nilai intrinsik uang sama dengan nilai nominalnya. Dalam sistem ini, nilai uang ditentukan oleh nilai intrinsic dari jenis uag tersebut. Penggunaan emas dan perak sebagai bahan uang dalam bentu koin diciptakan oleh Croesus di Yunani sekitar 546-560 M. tidak hanya emas, tembikar, keramis, perunggu juga menjadi bahan baku uang logam pada masa itu. Sejalan dengan perkembangan perekonomian, kegiatan tukar-menukar menggunakan uang logam berkembang, sementara jumlah logam mulia terbatas dan sulit melakukan transaksi dalam jumlah besar, kandungan emas yang dimiliki tiap daerah berbeda ,emas dan perak tidak praktis dibawa, mengandung resiko hilang dan keamanannya tidak terjamin.

E. Tahap Uang Kertas

Berdasarkan sejarah perkembangan uang, setelah tahap uang logam, prekonomian berkembang cukup pesat dicirikan dengan semakin banyaknya jumlah transaksi perdagangan yang terjadi dan semakin banyak pula permintaan/kebutuhan akan uang sebagai alat tukar tersebut. Maka pada saat itu timbul kesulitan mendapatkan uang logam dikarenakan jumlahnya yang terbatas. Penggunaan uang logam untuk transaksi dalam jumlah besar juga menjadi sulit karena terlalu berat dan membutuhkan banyak tempat untuk membawanya. Melihat permasalahan tersebut, terciptalah uang kertas sebagai alat tukar yang pada mulainya berwujud kertas sebagai bukti kepemilikan logam perak dan emas

Cina merupakan negara pertama yang membuat uang berbahan kertas dilanjut dengan Benjamin Franklin yang merupakan kebangsaan amerika , orang yang pertama kali mencetak dolar dari bahan kertas. Lalu pada akhirnya uang kertas dibiarkan beredar di pasar menghadapi hokum permintaan dan penawaran sebagaimana dalam hokum ekonomi. Bahkan, uang kertas telah menjadi atribut dan symbol suatu negara. Nilai dari uang kertas bukan ditentukan dari nilai intrinsik melainkan dari nilai nominal nya/daya beli dari uang tersebut

F. Tahap Uang Giral

Perkembangan kehidupan perekonomian yang semakin pesat dan meningkat menuntut adanya alat pertukaran yang lebih mudah, praktis dan lebih aman. Untuk memenuhi tunttan tersebut, orang menciptakan uang giral atau bank. Uang giral adalah tagihan yang ada di bank yang sewaktu-waktu dapat diambil dengan menggunakan cek atau giro. Uang giral dapat berbentuk cek, giro, rekening koran dan kartu kredit. Sekarang ini penggunaan uang giral semakin pesat karena praktis tinggal transfer lewat berbagai aplikasi.

Manusia telah menggunakan uang fiat dalam kegiatan ekonominya. Masyarakat mulai mengenal institusi bank untuk menyimpan logam berharga atau uang komoditas mereka. Namun seiring berjalannya teknologi, khususnya teknologi informasi, bank tidak hanya menyimpan komoditas berharga saja, namun juga menyimpan uang lalu terciptalah cek. tabungan , rekening Koran di bank-bank komersial . cek,tabungan,rekening giro dapat digunakan sebagai alat tukar dalam transaksi perdagangan.

Pada masa kini dalam perekonomian modern, peredaran mata uang fisik relatif sedikit. Bahkan saat ini transaksi semakin mudah dilakukan. Manusia tidak perlu membawa uang tunai/fisik (uang logam dan uang kertas) saat bertransaksi, cukup dengan melakukan pembayaran secara elektronik melalui kartu kredit, kartu debit, transfer antar rekening, melalui internet, sms dan telepon seluler (online banking) seperti OVO, GO-PAY, DANA, E-Money yang biasa disebut dengan uang plastik/uang elektronik


Komentar

Postingan Populer