Saham Vs Obligasi

Saham Vs Obligasi

Saham adalah bentuk kepemilikan suatu perusahaan, biasanya dalam bentuk dokumen. Pemilik saham berhak untuk mendapat sebagian dari keuntungan perusahaan (disebut “deviden”).

Obligasi adalah surat hutang, dapat dikeluarkan oleh perusahaan maupun pemerintah, sebagai bentuk peminjaman uang dan sebagai janji untuk membayar kembali sejumlah harga pokok hutang beserta bunganya (disebut “kupon”).

Perusahaan yang menerbitkan saham disebut sebagai Perusahaan Terbuka, dan biasanya mencantumkan “Tbk.” pada nama perusahaan. Perusahaan wajib untuk membagikan deviden ke semua pemegang sahamnya setiap durasi waktu yang ditentukan, misal setiap bulan. Perusahaan menerbitkan saham dengan tujuan untuk mengumpulkan modal untuk mendukung kelangsungan perusahaan tersebut. Perusahaan-perusahaan besar dan yang memiliki laba tinggi tentunya memiliki saham yang harganya relatif tinggi.

Perusahaan dan pemerintah dapat mengeluarkan obligasi. Tujuannya sama dengan saham, yaitu untuk menambah modal dalam jumlah besar. Kebanyakan perusahaan lebih tertarik untuk menerbitkan saham daripada obligasi. Di sisi lain, pemerintah merupakan badan yang lebih aktif dalam menerbitkan berbagai macam obligasi.

 Obligasi dan saham merupakan salah satu aset keuangan yang dijual di pasar modal. Saham dan obligasi merupakan aset keuangan yang bersifat jangka panjang.Berikut perbedaan mendasar antara saham dan obligasi

- Obligasi merupakan surat utang jangka panjang yang akan dibayar kembali pada saat jatuh tempo dengan bunga yang tetap. Sedangkan saham adalah surat kepemilikan dalam sebuah perusahaan. Di mana kepemilikannya mempunyai hak kontrol atas manajemen dan mempunyai kewajiban terbatas hanya pada besarnya investasi pada perusahaan dan tidak sampai ke kewajiban kekayaan pribadinya. Jadi perbedaannya saham adalah bukti kepemilikan perusahaan sedangkan obligasi bukti utang

- Badan yang dapat mengeluarkan saham adalah Perseroan Terbatas (Tbk), sedangkan badan yang dapat mengeluarkan obligasi adalah perusahaan dan pemerintah

- Pembagian keuntungan saham berupa deviden, diambil dari keuntungan bersih perusahaan, sedangkan pembagian keuntungan obligasi diambil dari harga pokok dan bunga

- Return aset obligasi dalam bentuk kupon atau bunga yang disepekati sedangkan return aset saham dalam bentuk deviden/capital gain or loss

- Besaran laba yang bisa diperoleh perusahaan mempengaruhi besaran keuntungan dari pemegang saham. Sedangkan pendapatan pemilik obligasi tidak terpengaruh dari besarnya laba yang diperoleh perusahaan.

- Pemilik saham tidak terbatas waktu tertentu, selama perusahaan tersebut masih berdiri maka pemilik saham berhak atas bagiannya dari keuntungan perusahaan. Lain halnya dengan obligasi, di surat obligasi tertera bunga yang didapat dan juga jangka waktu berlakunya surat tersebut

- Kewajiban badan untuk membayar saham hanya jika perusahaan sedang untung, sedangkan badan sangat wajib untuk membayar obligasi

- Keuntungan investasi saham high risk, high reward.Jika untung, dapat menghasilkan uang dalam jumlah besar, lebih besar daripada obligasi. Sedangkan obligasi low risk, low reward. Pemegang obligasi pasti mendapatkan sejumlah keuntungan setiap tahunnya.

- Saham tidak memiliki batas jangka waktu. Kita dapat bebas jika sewaktu-waktu memutuskan untuk menjual saham yang dimiliki tersebut. danbebas membeli atau menjual saham tersebut kapanpun saat diinginkan. Sedangkan jangka waktu obligasi terbatas dan sudah ditentukan juga memiliki keuntungannya tersendiri. kita dapat memperkirakan kapan jangka waktunya berakhir dan mengalihkan dana lebih untuk investasi jenis lainnya setelah jangka waktu tersebut tiba. Namun kerugiannya, jangka waktu atas keuntungan yang bisa diperoleh dari perusahaan tersebut terbatas pada waktu tertentu.

- Besar keuntungan yang diperoleh jika menjadi pemilik saham suatu perusahaan tidak dapat diperkirakan, dengan kata lain fluktuatif dan seluruhnya bergantung pada laba yang didapat perusahaan tersebut. Jadi tidak dapat ditaksir keuntungan yang bisa didapatkan dari saham, tidak akan sama tiap bulannya. Akan tetapi keuntungan yang didapatkan dari obligasi akan stabil tiap bulan hingga jangka waktu yang ditetapkan berakhir.

- Risiko kemilikan aset saham lebih besar karena perusahaan bisa merugi/bangkrut, sedangkan risiko kepemilikan aset obligasi kecil karena perusahaan wajib membayar, tidak memperdulikan keuntungan perusahaan

- Keuntungan berupa dividen di saham adalah laba perusahaan setelah dipotong pajak. Sebaliknya bunga obligasi lebih dulu dikeluarkan sebagai biaya, jadi bisa dianggap tidak kena pajak.

- Harga saham fluktuatif, kisaran besarnya tergantung sepenuhnya pada kondisi ekonomi mikro dan makro. Jadi keadaan ekonomi negara membaik atau memburuk akan berefek besar pada harga saham. Harga obligasi cenderung lebih relatif stabil, namun tetap ada faktor yang mempengaruhi kisaran besarnya harga obligasi. Faktor tersebut antara lain bunga dan inflasi.

- Jika terjadi likuidasi pembayaran kepada investor obligasi lebih didahulukan dibandingkan dengan pembayaran kepada investor pemilik saham. Jika perusahaan dilikuidasi, saham menjadi tidak berharga. Perusahaan membayar laba terakhir, jika ada. Namun pemegang obligasi diprioritaskan untuk dibayar. Aset perusahaan yang tersisa bisa digunakan untuk membayar pemegang obligasi.

 Mengapa orang membeli saham dan obligasi?

            Saham dan obligasi merupakan 2 aspek yang tidak asing bagi para investor. Orang-orang yang memiliki uang berlebih dapat berinvestasi dengan cara membeli saham maupun obligasi. Sebagian orang membeli saham dan obligasi untuk disimpan dengan harapan akan mendapatkan keuntungan secara periodik, atau biasa disebut dengan istilah passive income. Seringkali, keuntungan yang diperoleh dari pemegang saham maupun obligasi dapat berjumlah jauh lebih besar daripada bunga bank.

            Ada pula orang-orang yang mencari keuntungan dengan cara memperjualbelikan saham. Orang-orang tersebut mendapatkan keuntungan dengan cara membeli ketika harga rendah dan menjualnya kembali di saat harga saham naik. Untuk bisa memprediksi kenaikan atau penurunan harga saham suatu perusahaan, diperlukan pemahaman prinsip dasar ekonomi, yaitu tentang konsep supply and demand. Selain itu, pengetahuan tentang kinerja perusahaan tersebut juga merupakan aspek penting yang menentukan harga saham perusahaan tersebut. Dengan kedua cara ini, keuntungan yang didapat dari saham bisa jauh lebih besar daripada bunga deposito bank maupun obligasi.

           Pembeli obligasi akan diuntungkan karena mereka memperoleh sejumlah keuntungan tetap setiap tahunnya. Obligasi adalah salah satu bentuk investasi yang aman dibandingkan saham, karena bunga yang diterima tiap tahunnya sudah ditentukan jumlahnya. Lain dengan saham, yang jumlah keuntungannya tidak pasti dan memiliki resiko perusahaan bangkrut. Dalam dunia investasi, saham bersifat high risk, high reward, sedangkan obligasi bersifat low risk, low reward.

 

 

 

Komentar

Postingan Populer