Elemen Desain Pekerjaan
SDM sebagai elemen yang bertanggung jawab dalam menghasilkan produk atau jasa dengan teknologi yang ada dan melaksanakan proseder kerja perlu dijaga tingkat produktivitas, kepuasan kerja dan motivasi kerjanya. Menurut saya, salah satu cara memotivasi karyawan adalah dengan pekerjaan itu sendiri. Perusahaan perlu mendesain pekerjaan dengan baik agar dapat memotivasi karyawan serta meningkatkan kinerja karyawan. Perusahaan juga perlu menyesuaikan karyawan dengan pekerjaannya.
Atribut penting yang dibutuhkan dalam desain pekerjaan adalah : 1) tingkat pengulangan yang tepat, 2)tingkat perhatian dan penyerapan yang tepat, 3)tanggung jawab karyawan untuk mengambil keputusan dan kebijakan, 4)pengendalian karyawan terhadap pekerjaannya , 5(sasaran dan umpan balik pencapaian, 6) kontribusi terhadap produk atau jasa yang berguna, 7)kesempatan menjalin hubungan dan pertemanan personel, 8) beberpaa pengaruh melalui cara kerja yang dilaksanakan dalam kelompok, 9)pengguna keahlian
Adapun elemen desain pekerjaan yang terdiri dari 3 analisis yaitu analisis tugas, analisis karyawan, dan analisis lingkungan:
Desain pekerjaan adalah proses penentuan tugas-tugas yang akan dilakasankan, metode metode yang digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas, tempat tugas itu dikerjakan hasil yang diharapkan dan bagaimana pekerjaan tersebut berkaitan dengan pekerjaan lainnya dalam organisasi
Elemen desain pekerjan meliputi organisasi, lingkungan, dan perilaku. Elemen organisasi mempunyai kaitan erat dengan desain pekerjaan yang efisien, dalam eisiensi tersebut dapat menentukan spsialisasi yang dalamnya merupakan kunci dalam desain pekerjaan. Karyawan akan melakukan pekerjaan secara berkelanjutan sehingga karyawan mendapat output yang lebih tinggi dari sebelumnya. Elemen lingkungan dimana tersedianya pasar tenaga kerja yang potensial, dimana mempunyai kualifikasi sesuai dengan standart yang ditetapkan perusahaan yang mana jaminan memperoleh kehidupan yang layak untuk kedepannya. Elemen perilaku memperhitungkan aspek tanggung jawab dalam sebuah pekerjaan, kemudian adanya variasi dalam pekerjaan tujuannya menghilangkan kejenuhan yang ada, melalukan tugas yang mana seluruh bagian dari pekerjaan diidentifikasi sehingga pekerjaan tersebut menimbulkan kepuasan, dan pekerjan yang dilakukan karyawan mempunyai umpan balik maksutnya karyawan mendapat apresiasi dari usaha yang dilakukan seperti kenaikan gaji maupun pangkat sehingga memotivasi karayawan agar bekerja dengan maksimal.
Berikut ini adalah elemen-elemen organisasi dalam desain pekerjaan menurut Handoko (2001:35) :
Elemen Organisasi . Elemen organisasi pada desain pekerjaan bersangkutan dengan efisiensi, yaitu akan mendorong karyawan yang mampu dan termotivasi untuk mencapai keluaran yang maksimal. Bila karyawaan bekerja berulang-ulang, sampai batas tertentu tingkat keluaran biasanya lebih tinggi. Dalam elemen organisasi meliputi:
a. Pendekatan Mekanistik
Pendekatan mekanistik berusaha untuk mengindentifikasikan setiap tugas dalam suatu pekerjaan agar tugas-tugas dapat diatur untuk menimbulkan waktu dan tenaga para pegawai. Setelah identifikasi tugas selesai, sejumlah tugas dikelompokkan menjadi satu perkejaan. Hasilnya adalah spesialisasi. Pendekatan ini mendekatkan efisiensi waktu, tenaga, biaya tenaga kerja, latihan dan pengembangan. Teknik ini masih secara luas digunakan dalam operasi-operasi perakitan, dan terutama efektif bila para pegawai kurang berpendidikan atau kurang mempunyai pengalaman.
b. Aliran kerja
Aliran kerja dalam suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh sifat produk atau jasa. Produk atau jasa biasanya menentukan urutan dan keseimbangan pekerjaan-pekerjaan sehingga dibutuhkan aliran kerja dari suatu kegiatan.
c. Praktek-praktek kerja
Praktek-praktek kerja merupakan cara-cara bagaimana pelaksanaan kerja yang ditetapkan. Metode praktek kerja ini bisanya terbentuk dari tradisi atau kesempatan kolektif para pegawai atau bagian kontrak (perjanjian) kerja dari serikat buruh. Hal ini mengurangi flerksibilitas departemen personalia dalam merancang pekerjaan-perkerjaan.
Elemen-elemen lingkungan
Elemen-elemen lingkungan merupakan aspek kedua dalam desain perkerjaan. Para perancang pekerjaan tidak dapat mengabaikan pengaruh lingkungan eksternal. Elemenelemen lingkungan pokok dalam desain pekerjaan adalah kemampuan dan tersedianya para pegawai potensial serta pengharapan-pengharapan sosial. Pertimbangan efisiensi harus diselaraskan dengan kemampuan dan tersedianya pegawai yang akan melaksanakan pekerjaan. Misalnya banyak lowongan kerja yang kadang-kadang sulit untuk diisi karena tidak tersedianya calon pegawai yang mempunyai kemepuan tertentu. Selain itu desain pekerjaan juga dipengaruhi oleh pengharapan masyarakat. Misalnya masyarakat di lokasi perusahaan, meskipun tidak mempunyai keterampilan, namun kenyataannya sering menuntut langan kerja. Disamping itu masyarakat yang mempunyai keterampilan mempunyai pengharapan yang lebih tinggi dalam hal kualitas kehidupan kerja. Meskipun aliran dan praktek-praktek kerja mungkin menyarankan suatu desain perkerjaan tertentu, namun pekerjaan harus memenuhi harapan-harapan para pegawai dan masyarakat.
Elemen-elemen keperilakuan
Menurut Handoko (2001:36) elemen-elemen keperilakuan perlu mempertimbangkan beberapa aspek dalam desain pekerjaan, yaitu :
a. Otonomi
Otonomi mempunyai pengertian bahwa dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawab atas pekerjaan. Seorang pegawai diberikan wewenang untuk mengambil keputusan yang dibutuhkan dalam bidang tugasnya. Dengan diberikannya wewenang pengambilan keputusan maka berarti akan bertambahnya tanggung jawab, sehingga akan cenderung meningkatkan perasaan dipercaya dan dihargai. Kurangnya otonomi akan menyebabkan pegawai menjadi apatis atau menurun prestasi kerjanya. Hal ini akan mengakibatkan turunnya kepuasan kerja pegawai dalam melaksanakan tugasnya.
b. Variasi
Variasi pekerjaan sangat dibutuhkan oleh pegawai dalam melaksanakan tugasnya. Dengan variasi pekerjaan yang baik maka tingkat kebosanan dalam melaksanakan tugas akan dapat ditekan. Apabila seseorang pegawai telah merasa bosan maka timbul rasa lelah. Kelelahan yang berlanjut akan mengakibatkan kesalahan-kesalahan dalam melaksanakan tugas. Dengan adanya kesalahan-kesalahan ini maka seorang pegawai akan ditegur oleh atasannya. Dengan tguran ini maka soerang pegawai dapat merasa tidak senang dan tidak puas dalam melaksanakan tugasnya.
c. Indentitas tugas
Identitas pekerjaan merupakan ciri-ciri, jenjang atau tingkatan dan klasifikasi dari suatu pekerjaan. Bila pekerjaan tidak mempunyai identitas yang jelas, maka para pegawai akan kurang merasa bertanggung jawab atas pekerjaannya. Hal ini berarti bahwa kontribusi (sumbangan-sumbangan atau hasil pekerjaan) para pegawai tidak tampak dengan jelas, sehingga kepuasan kerja dapat menurun.
d. Umpan balik
Bila pekerjaan-perkerjaan yang dilaksanakan pegawai memberikan umpan balik tentang seberapa baik pelaksanaan pekerjaan mereka, maka para pegawai akan mempunyai pedoman dan motivasi untuk melaksanakan perkerjaan dengan lebih baik. Hasil atau nilai prestasi kerja pegawai dalam melaksanakan tugasnya haruslah diberitahukan sehingga dapat memperbaikinya atau dapat meningkatkannya. Sehingga kepuasan kerja dari pegawai dapat ditingkatkan.
Manfaat desain pekerjaan berhubungan dengan produktifitas maupun tenaga kerja. Desain pekerjaan harus dimeliki oleh setiap perusahaan, yang mana didalamnya merakit atau menyusun sebuah pekerjaan yang mana pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan menjadi tersusun atau terarah dan jelas tujuannya. Adapun tujuan desain pekerjaan efisiensi operasional, produktifitas, kualitas layanan optimal, kemampuan melaksanakan kerja dengan baik, minat tantangan prestasi menjadi optimal, tanggung jawab dalam meningkatkan kerja sama dan efektifitas tim.
Komentar