Risiko Kredit dan Risiko Investasi
Risiko Kredit dan Risiko Investasi
Risiko Kredit
Risiko kredit (Credit risk) adalah suatu risiko kerugian yang disebabkan oleh ketidak mampuan (gagal bayar) dari debitur atas kewajiban pembayaran utangnya baik utang pokok maupun bunganya ataupun keduanya.
Contoh: Bank A memberikan kredit perumahan kepada debitur perorangan. Saat memberikan kredit tersebut, bank memiliki risiko bahwa sebagian – atau seluruh – debitur perorangan tersebut akan gagal membayar bunga ataupun pokok kredit yang diterimanya.
Risiko kredit timbul dari adanya kemungkinan bahwa kredit yang diberikan oleh bank, atau obligasi yang dibeli, tidak dapat dibayarkan kembali. Risiko kredit juga timbul dari tidak dipenuhinya berbagai bentuk kewajiban pihak lain kepada bank, seperti kegagalan memenuhi kewajiban pembayaran dalam kontrak derivatif.
Risiko Investasi
Risiko Investasi adalah sebuah besaran atau ukuran dari sebuah ketidakpastian yang menggambarkan variansi dari imbal hasil sebuah investasi.
Contohnya:
• Risiko inflasi adalah risiko yang diambil oleh investor saat memegang uang tunai atau berinvestasi dalam aset yang tidak terkait dengan inflasi. Risikonya adalah bahwa nilai tunai akan berkurang oleh inflasi. Sebagai contoh, jika seorang investor memegang dana tunai sebesar Rp10 juta dan inflasi tahunan adalah sebesar 5%, maka dana investor akan tergerus inflasi sebesar Rp 500 ribu per tahun (Rp10 juta x 5%).
• Risiko valuta asing atau nilai tukar mata uang adalah risiko yang disebabkan oleh perubahan kurs valuta asing di pasaran yang tidak sesuai lagi dengan yang diharapkan terutama pada saat dikonversikan ke mata uang domestik. Contoh: investor ingin menanamkan investasi berdenominasi US$. Di saat yang sama nilai tukar rupiah terhadap US$ melemah, sehingga investor harus mengeluarkan jumlah rupiah yang lebih banyak dari pada ketika nilai rupiah terhadap US$ menguat. Oleh sebab itu, menguatnya dolar terhadap rupiah bisa memberikan kerugian
• Risiko suku bunga adalah risiko yang timbul karena nilai relatif aktiva berbunga, seperti pinjaman atau obligasi, akan memburuk karena peningkatan suku bunga. Risiko ini bisa diartikan sebagai risiko yang diakibatkan adanya perubahan suku bunga yang ada di pasaran sehingga akan mempengaruhi pendapatan investasi. Secara umum, jika suku bunga meningkat, harga obligasi berbunga tetap akan turun, demikian juga sebaliknya. Risiko suku bunga umumnya diukur dengan jangka waktu obligasi, teknik paling tua yang sekarang digunakan untuk mengelola risiko suku bunga
Daftar Pustaka:
Pramono, Nindyo. 2012.Hukum Bisnis. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
Vigorsadwa. 2020. Resiko Kredit dan Resiko Investasi. https://brainly.co.id/tugas/28842056 (diakses pada 24 April pukul 12.33)
Komentar