Perbedaan Deposito Berjangka dan Sertifikat Deposito
Perbedaan Deposito Berjangka dan Sertifikat Deposito. Keuntungan, Kelemaanya, dan Contoh
Bank memiliki peran yang sangat penting dalam sistem perekonomian suatu negara, artinya apabila sistem perbankan dalam suatu negara itu sehat, maka sistem perekonomiannya akan sehat pula,dan sebaliknya. Lalu apa itu bank??
Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan menyebutkan: Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hifup rakyat banyak.
Jenis bank menurut fungsinya, dibagi menjadi 3, Bank Sentral, Bank Umum, dan Bank Perkreditan Rakyat(BPR).
Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 Tentang Perbankan Bank Umum adalah: “Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Salah satu kegiatan usaha bank adalah menghimpun dana dari mayarakat. Bank umum menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
A. Deposito berjangka
Secara umum, deposito berjangka diartikan sebagai simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara nasabah penyimpan dengan bank. Dimana uang yang disetorkan dalam deposito berjangka tidak boleh ditarik nasabah dan baru bisa dicairkan sesuai dengan tanggal jatuh temponya. Namun, bila deposito dicairkan sebelum tanggal jatuh tempo, maka akan kena denda penalti. Deposito Berjangka adalah produk perbankan sejenis tabungan, dimana nasabah dapat menyimpan uang untuk jangka waktu tertentu dengan kelebihan penawaran bunga deposito yang lebih tinggi daripada bunga tabungan biasa.
Terdapat 7 unsur yang terkandung dari deposito berjangka, yakni:
- Penarikan hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu. yang berarti bahwa penarikan simpnana dalam bentuk deposito hanya dapat dilakukan oleh si penyimpan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian antara nasabah penyimpan dengan bank.
- Cara penarikan. Dalam hal ini apabila batas waktu yang tertuang dalam perjanjian deposito tersebut telah jatuh tempo, maka si penyimpan harus menarik deposito tersebut sesuai dengan jangka.
Mengenai jangka waktu deposito terdapat beberapa alternatif yang dapat dipilih oleh nasabah penyimpan, yaitu:
a) 1 bulan
b) 3 bulan
c) 6 bulan
d) 12 bulan/setahun
e) 24 bulan/dua tahun
- Merupakan simpanan berjangka yang dikeluarkan atas nama.
- Setoran minimal. Deposito mensyaratkan setoran minimal berkisar Rp5 juta. Akan tetapi setiap bank mempunyai kebijakan masing-masing
- Deposito dapat diperpanjang dengan sistem Automatic Roll Over (ARO) dimana setelah jatuh tempo, uang simpanan akan didepositokan kembali dengan jangka waktu yang sama, hingga nasabah mencairkannya
- Pada umumnya, semakin lama periode deposito, maka semakin tinggi bunga depositonya
- Untuk membuka deposito, seorang nasabah harus memenuhi beberapa syarat umum dan mengirimkan dokumen pribadi nasabah. Walaupun setiap bank memiliki persyaratan deposito yang berbeda.
Dari unsur tersebut tentu kita dapat memisahkan antara keuntungan dan kerugian menabung dalam bentuk deposito berjangka.
Keuntungan deposito berjangka yang sangat jelas:
▪ Suku bunga deposito tertinggi dibandingkan simpanan atau tabungan lainnya.
▪ Deposito berjangka merupakan salah satu jenis investasi yang relatif aman karena deposito dijamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan)
▪ Deposito memiliki rendah resiko. Karena nilai pokok dari uang deposito yang diinvestasikan terjaga dan tidak dapat berkurang. Sedangkan instrumen investasi dalam bentuk saham dan obligasi memiliki resiko yang lebih tinggi dibanding deposito.
▪ Deposito dapat dijadikan sebagai jaminan kredit. Jika nasabah ingin mengajukan kredit makan deposito berjangka dapat menjadi jaminan kredit.
▪ Syarat Mudah untuk mendapatkan deposito. Cukup dengan memiliki rekening dan menyediakan materai serta kartu identitas maka deposito dapat dibuka.
▪ Bebas biaya administrasi bulanan. Jadi, uang utama Anda di deposito tidak akan berkurang sepeser pun hingga masa jatuh tempo.
Kelemahan deposito berjangka:
▪ Syarat dana awal deposito lebih besar dibandingkan tabungan atau simpanan.
▪ Deposito tidak memiliki likuiditas karena uang tidak dapat diganggu gugat hingga jatuh tempo.
▪ Pencairan sebelum jatuh tempo akan dikenakan denda penalti.
▪ Nilai deposito tidak dapat ditambah kapanpun diinginkan. Berhubungan dengan sistem simpanan berjangka, jadi nasabah harus membuka deposito baru.
▪ Terkadang penawaran bunga tidak setara dengan kadar inflasi di Indonesia.
▪ Tingkat pajak atas bunga deposito dan tabungan.yang cukup besar sebesar 20% bila nilai deposito lebih dari Rp 7.500.000. Jadi bunga yang diperoleh nasabah akan dikurangkan dengan pajak atas bunga deposito dan tabungan. Dengan kata lain semakin besar suku bunga yang diporoleh, maka semakin besar pajak yang dikenakan.
B. Sertifikat Deposito
Menurut Ketentuan Pasal 1btir 8 Undang-Undang No.10 tahun 1998 tenntang Perbankan menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan sertifikat deposito adalah simpanan dalam bentuk deposito yang sertifikat bukti penyimpanannya dapat dipindahtangankan. Sertifikat deposito juga bisa diartikan dengan simpanan berjangka atas pembawa/atas tunjuk,yang dengan izin Bank Indonesia dikeluarkan oleh bank sebagai bukti simpanan yang dapat diperjualbelikan atau diperdagangkan oleh pihak lain. Sertifikat deposito dalam perspektif bank adalah instrumen utang yang dikeluarkan oleh bank dan lembaga keuangan lain kepada investor. Sebagai pertukaran peminjaman uang institusi untuk masa waktu yang ditentukan, investor mendapatkan hasil berupa suku bunga yang cukup tinggi .
Berdasarkan uraian tersebut, sertifikat deposito memiliki 5 unsur,yaitu:
- Berbentuk deposito bersertifikat. Yang berarti bahwa bentuknya berbeda dengan deposito berjangka. Sertifikat deposito dikeluarkan atas tunjuk.
- Dapat dipindahtangankan, yang berarti bahwa dengan dikeluarkannya sertifikat deposito dalam bentuk atas tunjuk, maka bukti penyimpanannya dapat dipindahtangankan kepada pihak lain.
- Bunga sertifikat deposito bisa diperhitungkan dimuka
- Sertifikat deposito tidak dapat diperpanjang secara otomatis.
- Jangka waktu sertifikat deposito sampai 3 tahun.
Dari unsur tersebut tentu kita dapat memisahkan antara keuntungan dan kerugian bentuk sertifikat deposito
Keuntungan Sertifikat Deposito
▪ Perhitungan bunga dimuka, sehingga bunga yang anda peroleh dapat diinvestasikan lagi di tempat lain ▪ Tingkat suku bunga yang menarik, biasanya lebih tinggi daripada deposito biasa, dengan suku bunga acuan Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR).
▪ Dapat diperjualbelikan di pasar uang.
▪ Dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
▪ Sertifikat deposito bisa diperjualbelikan sehingga sangat cocok sebagai investasi yang ingin dikembangkan lebih lanjut, seperti sebagai modal untuk memperbesar perusahaan
▪ Sertifikat deposito memiliki kegunaan yang lebih luas dan fleksibel. Karena sifatnya sebagai surat berharga atas tunjuk
▪ Lebih mudah dicairkan karena tidak memerlukan administrasi yang berbelit-belit seperti deposito biasa.
Kelemahan Sertifikat Deposito
▪ Kesulitan melepas sertifikat deposito pada harga sesuai ekspektasi ketika likuiditas di pasar uang kurang begitu dalam.
▪ Pajak dibayar di depan untuk serttifikat deposito yang diterbikan dengan tenor kurang dari satu tahun menyulitkan perhitungan harga transaksi di pasar uang jika pihak lawan tidak dikenakan pajak final.
▪ Simpanan atau investasi sertifikat deposito lebih baik digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang sudah pasti saja
▪ Nasabah bisa kehilangan dana simpanannya jika tidak hati-hati menyimpan SD karena surat berharga ini atas tunjuk, sehingga siapa saja yang memegangnya bisa mencairkan dana simpanan ke bank.
Berikut gambar contoh dari Sertifikat Deposito
Daftar Pustaka
Pramono, Nindyo. 2012.Hukum Bisnis. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka Antaruit. 2019. Pengertian Deposito Berjangka. https://www.aturduit.com/deposito-berjangka (diakses pada 24 April pukul 11.30)
Wikipedia.com. 2019. Sertifikat Deposito. https://id.wikipedia.org/wiki/Sertifikat_deposito (diakses pada 24 April pukul 12.05) Seimulasikredit. 2019. Perbandingan Beda Sertifikat Deposito dengan Deposito Biasa. https://www.simulasikredit.com/perbandingan-beda-sertifikat-deposito-dengan-depositobiasa/(diakses pada 24 April pukul 12.10)
Komentar