Contoh Kasus Konflik Organisasi dan Cara Mengatasinya

     

        Saya merupakan seorang business owner yang memiliki usaha restoran. Pada periode sebelumnya saya memperkerjakan Azka untuk mengisi posisi sebagai akuntan. Pada saat itu kinerja azka sangat baik. Azka mampu mengerjakan tugasnya membuat laporan keuangan dengan sistematis , rapih, dan aktual. Pada periode kerja tahun selanjutnya, saya menaikkan jabatan azka dan menempatkannya sebagai penasihat keuangan restoran saya. Dimana di posisi tersebut, azka tidak lagi mengerjakan pekerjaan baku yang terus berulang seperti pada saat dia menjadi akuntan. Azka kini menduduki posisi manajerial dimana keputusan yang dibuat bersifat strategis dan menyeluruh. Pada bulan-bulan awal azka bekerja, saya tidak menemukan hal yang berarti. Sampai pada ketika saya mendapatkan laporan kinerja seluruh pegawai, saya mendapati kinerja azka semakin menurun dan lamban dalam mengambil keputusan. Disamping itu memang saya melihat azka sebagai bawahan saya menjadi cenderung lambat dalam menyelesaikan pekerjaannya. Padahal proses bisnis dalam posisinya saat ini sebagai penasihat keuangan seringkali bergerak lebih cepat dari kerja.

       Saya mendapat laporan dari departemen Human Capital bahwa azka sering bercerita keresahannya bekerja sebagai penasihat keuangan. Dengan ini muncul suatu konflik yang terjadi yaitu perbedaan gaya kerja, antara saya sebagai atasan dan azka sebagai bawahan saya. Azka mengeluhkan sifat saya yang menginginkan pekerjaan diselesaikan dengan membuahkan hasil secara cepat.  Saya sendiri adalah pribadi yang cepat dan sangat fokus pada tindakan serta perubahan. Saya  sering mendadak pusing sendiri dengan kinerja tim. Sedangkan Azka adalah pribadi yang berhati-hati dalam bekerja dan mengambil keputusan sehingga terkesan lambat dalam menyelesaikan pekerjaan. Azka merupakan karyawan yang cenderung berhati-hati yang oleh saya ditempatkan disebuah posisi yang menuntut pengambilan keputusan secara cepat, tentu saja, keputusan yang diambil oleh azka  akan cenderung lambat dikeluarkan, dan mungkin saja target kerjanya juga tidak akan tercapai. Azka pun juga merasa pusing untuk mengakomodir kemauan saya sebagai business owner . Rupanya konflik tersebutlah yang menjadi penyebab dari menurunnya kinerja dan produktivitas Azka belakangan ini.

       Konflik dilatar belakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Konflik tidak dapat dihindari. Hal ini disebabkan banyak faktor, antara lain struktur organisasi, perbedaan tujuan, persepsi, nilai -nilai, dan sebagainya. Konflik dapat mengurangi kinerja organisasi dalam berbagai tingkatan. Jika terjadi konflik, manajer sebagai pihak manajemen bertugas mengelola konflik sehingga tercipta kinerja yang optimal untuk mencapai tujuan bersama. Penyelesaian konflik dapat dilakukan dengan negosiasi. Negosiasi merupakan suatu proses saat dua pihak mencapai perjanjian yang dapat memenuhi kepuasan semua pihak yang berkepentingan dengan elemen-elemen kerjasama dan kompetisi. Termasuk di dalamnya, tindakan yang dilakukan ketika berkomunikasi, kerjasama atau memengaruhi orang lain dengan tujuan tertentu

        Oleh karena itu, saya selaku pemilik usaha, bersama-sama dengan departrmen Human Capital mengajak azka untuk melakukan negosiasi dengan teknik mediasi dan konseling untuk mendiskusikan permasalahan yang terjadi agar ditemukan solusinya. Seorang  pimpinan harus memahami nilai-nilai personel dari setiap karyawan yang memiliki nilai dan karekter yang berbeda-beda. Keberagaman nilai dan karakter karyawan tersebut harus bisa dikendalikan, dikelola, diintegrasikan sedemikian rupa untuk meminimalisir konflik yang terjadi dalam perusahaan dan untuk mencapai tingkat produktivitas yang tinggi. Terlebih peran karyawan yang sangat penting untuk kelangsungan sebuah perusahaan mengingat sumber daya manusia adalah aset paling berharga milik perusahaan yang harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan kontribusinya terhadap pencaian tujuan perusahaan

       Solusi untuk mengatasi konflik yang terjadi  adalah dengan kembali menempatkan Azka dalam posisi sebagai akuntan karena karakter dan gaya kerjanya sangat sesuai dengan sifat pekerjaan akuntan sehingga kinerja azka pasti lebih optimal. Saya harus menempatkan posisi karyawan sesuai dengan karakter dirinya. Setidaknya, tempatkan karyawan dalam posisi yang mampu mengembangkan kemampuan karyawan kedepan. Saya perlu mengecek kembali gaya kerja saya dan karyawan saya dengan melakukan asesmen terhadap gaya kerja masing-masing karyawan yang ada dalam perusahaan saya. Karena biasanya konflik juga muncul karena adanya perbedaan ini. Pemahaman akan perbedaan ini menjadi bagian penting dalam operasional sebuah perusahaan.

      Gaya kerja seorang karyawan memang tidak dapat dipisahkan dengan kepribadiannya secara umum. Sementara harus diketahui bahwa proses pembentukan kepribadian sudah berlangsung sejak yang bersangkutan masih kecil dan tinggal dalam keluarga dan masyarakatnya. Saya selaku pimpinan harus bisa mendeskripsikan, menjelaskan, dan memprediksi serta mengendalikan perilaku manusia dalam organisasi sehingga tujuan didirikannya organisasi dan tujuan individu di dalamnya bisa tercapai secara optimal. Untuk itu manajer sebagai pimpinan perlu memahami tentang kepribadian seseorang dalam oraganisasi. Selain kepribadian individu, manajer juga perlu memahami tentang nilai individu/nilai-nilai personal karyawan. Karena nilai-nilai personal merupakan dasar bagi saya untuk memahami sikap dan perilaku karyawan saya. Ketika para karyawan bergabung dalam organisasi saya, mereka juga membawa serta nilai-nilai personalnya. Menurut Saya, sikap dan kepribadian baik posif ataupun negatif akan berpengaruh terhadap kinerja organisasi.

Referensi :

Sobirin, Achmad.2011. Perilaku Organisasi. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka

Insigh Talenta.2019.4 Konflik Karyawan yang Sering Terjadi dan Cara Mengatasinya. https://www.talenta.co/blog/insight-talenta/konflik-karyawan-yang-sering-terjadi-cara-mengatasinya/ (diakses pada tanggal 27 Oktober 2020 pukul 16.17)

Burhanuddin,Afid.2014.KonflikdanTeknikNegosiasi.https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/02/06/konflik-dan-teknik-negosiasi-2/. (diakses pada tanggal 27 Oktober 2020 pukul 16.33)

Komentar

Postingan Populer