Tujuan Mempelajari Studi Perilaku Keorganisasian

 


Sebelum menjelaskan tentang tujuan mempelajari studi perilaku keorganisasian, Saya akan mengulas sedikit mengenai apa itu studi perilaku keorganisasian.
     
      Perilaku keorganisasian adalah bidang studi dimana kita mamahami organisasi secara keseluruhan lewat peran , kedudukan, perilaku dan tindakan manusia di dalamnya. Manusia lahir dengan memiliki sifat dan karakter yang berbeda yang ditetentukan oleh berbagai faktor seperti lingkungan atau keturunan. SIfat dan karakter tersebutlah yang menentukan bagaimana manusia bertindak dan berperilaku. Kedudukan dan peranan manusia dalam organisasi dapat dipandang manusia sebagai indvidu dan manusia sebagai bagian dari kelompok. Perilaku organisasi juga ditentukan oleh dimensi-dimensi organisasi dan lingkungan organisasi sebagai aspek yang relevan dan berkorelasi dengan organisasi.
 
      Dengan studi terapan perilaku keorganisasian kita dapat mempelajari bagaimana manusia berperilaku dan bertindak baik sebagai individu atau sebagai kelompok di dalam organisasi dan juga hubungan antara manusia dengan aspek yang relevan dengan organisasi dalam rangka meningkatkan efektivitas organisasi dan kepuasan kerja karyawan. kenapa itu menjadi sangat penting? Karena perilaku dan tindakan mereka yang akan mempengaruhi perilaku sebuah organisasi secara keseluruhan dalam upaya mencapai tujuan organisasi
 
      Terkait tujuan mempelajari studi perilaku keorganisasian adalah agar bisa mengenali, mendiagnosis dan menjelaskan kejadian-kejadian yang secara teratur dan prediktabel terjadi dalam sebuah organisasi, Saya dapat memahami latar belakang kejadian yang terjadi dalam sebuah organisasi dikarenkan adanya perbedaan kepentingan diantara orang yang terlibat di dalam organisasi seperti pemilik organisasi dan karyawan sebagai anggota organisasi. Perbedaan kepentingan tersebut harus menjadi perhatian bagi para manajer karena akan berdampak pada upaya pencapaian tujuan oganisasi. Para manajer tidak boleh mengabaikan salah satu kepentingan dari orang-orang yang terlibat di dalam organisasi karena akan menciptakan kejadian-kejadian yang dapat menyebabkan gagalnya organisasi dan tujuan orang-orang yang terlibat didalam organisasi tidak tercapai
 
     Manusia sebagai makhluk sosial selalu berupaya untuk memenuhi kepentingannya tidak terkecuali di tempat mereka bekerja. Upaya tersebut menciptakan perilaku dan tindakan manusia. Para manajer harus mampu mengelola perilaku dari manusia yang terlibat didalam organisasi sekaligus mengendalikan aspek yang relevan dengan organisasi agar dapat meendeskripsikan perilaku manusia untuk mengenali, mendiagnosis dan menjelaskan kejadian yang terjadi didalam organisasi. Manajer dituntut untuk bisa memahami perilaku yang terjadi dalam organisasi. Hal ini berarti manajer diharapkan dapat mengerti segala perilaku-perilaku baik anggota maupun dari organisasi itu sendiri. Dapat meramalkan kejadian-kejadian yang terjadi. Dalam hal ini perilaku organisasi berperan penting dalam memprediksi setiap peristiwa atau kejadian yang terjadi dalam organisasi, apakah kejadian tersebut nantinya akan membuat organisasi tersebut menjadi lebih baik atau tidak. Dapat mengendalikan perilaku-perilaku yang terjadi dalam organisasi. Hal ini berarti perilaku organisasi diharapkan dapat mengurangi terjadinya kesalahan-kesalahan yang akan terjadi dari individu-individu dalam suatu organisasi.
 
     Mengenali dan mendiagnosis berarti manajer dapat mengidentifikasi dan mengindikasikan masalah yang terjadi atau yang akan terjadi di dalam organisasi lewat kejadian-kejadian akibat perilaku manusianya. Manajer juga harus dapat menjelaskan, mendeskripsikan apa yang sedang terjadi dalam organisasi dan perilaku manusianya guna mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan. Proses tersebut pada akhirnya berfungsi untuk memastikan tujuan organisasi dan tujuan orang-orang yang terlibat didalamnya tercapai secara optimal. Dengan mengelola perilaku manusianya, manajer diharapkan mampu memprediksi kejadian yang akan terjadi, menghindari konfrontasi, menciptakan budaya organisasi yang baik dan menyelaraskan segala aspek yang relevan dengan organisasi sehingga efektivitas organisasi juga kepuasan kerja karyawan dapat meningkat.
 
       CONTOH KASUS : perilaku organisasi yang tercermin dari sikap para pimpinan yang cenderung otoriter dan tidak membebaskan para karyawannya untuk ikut serta dalam proses pembuatan keputusan menyebabkan kinerja dan motivasi para karyawan menurun, mereka tidak diberikan kepercayaan yang pada akhirnya menggerus keinginan para karyawan untuk turut berpartisipasi dalam proses pengelolaan perusahaan, merasa bosan dan tidak dapat mengembangkan diri. Kejadian tersebut harus segera diidentifikasi oleh para manajer untuk setelahnya dilakukan perbaikan dan perubahan agar kinerja organisasi kembali optimal.
 
Daftar Pustaka:
Sobirin, Achmad. 2011. Perilaku Organisasi. Tangerang Selatan:Universitas Terbuka
Kurniawan, Aris. 2020. Perilaku Organisasi- Pengertian, Sejarah, Analisis, Tujuan, Kontribusi, Konsep, Para Ahli. https://www.gurupendidikan.co.id/perilaku-organisasi/ (diakses tanggal 29 September 2020 pukul 11.05)

Komentar

Postingan Populer